Ekonomi

Harga Minyak Meningkat, Harga CPO Berpeluag Menguat 

JAKARTA-Naiknya harga minyak bumi jenis Brent yang melesat hingga 2,25% dalam sepekan juga memberikan sokongan pada harga CPO. Mengingat CPO merupakan salah satu bahan baku campuran biosolar yang menjadi substitusi solar konvensional.  Kala harga minyak meningkat, maka harga CPO juga punya ruang untuk menguat.

Pada perdagangan Selasa, 21 Mei 2019, harga minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada pukul 10:30 WIB, harga CPO acuan kontrak pengiriman Agustus terkoreksi 0,62% ke posisi MYR 2.086/ton.

Akhir pekan lalu (17/5/2019) harga CPO melesat 5,16% dalam sepekan, secara point-to-point. Sementara kemarin (20/5/2019), bursa Malaysia ditutup karena ada hari raya Waisak.

Hal itu akan menyebabkan harga CPO rentan terkoreksi secara teknikal. Yah, mau bagaimanapun investor berpotensi tergoda untuk mengamankan keuntungan kala peningkatan harga cukup signifikan dalam waktu singkat.

Namun sentimen yang berpotensi mengangkat harga CPO masih ada. Setidaknya pelemahan harga tidak terlalu dalam.

Berdasarkan pengamatan tiga surveyor kargo (Amspec Agri Malaysia, Intertek Testing Services, dan Societe Generale de Surveillance), ekspor sawit Malaysia pada periode 1-15 Mei 2019 meningkat pada kisaran 4%-15% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.

Bila ekspor bisa meningkat, maka inventori minyak sawit Malaysia yang sudah menggunung bisa dikurangi. Keseimbangan fundamental yang timpang dapat diperbaiki.

Sebagai informasi, pada bulan April 2019 inventori minyak sawit Malaysia masih sebesar 2,72 juta ton, atau lebih tinggi dari April 2018 yang hanya 2,19 ton. Sementara pada akhir tahun 2018, mencapai 3,21 juta ton yang merupakan tertinggi sejak 19 tahun terakhir.

Di pasar minyak sawit golbal, pembengkakan inventori lah yang selama ini menyebabkan harga terus tertekan. Bahkan terhitung sejak awal tahun 2018, harga CPO sudah amblas hingga 17,6%.(rdh/net) 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar